Sabtu, 22 Oktober 2011

Pendidikan seks perlu dimasukkan kurikulum karena bermanfaat bagi pengetahuan siswa

Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara Syaiful Syafri mengatakan pendidikan seks yang diajarkan muatannya sangat bermanfaat bagi pengetahuan siswa sejak dini, misalnya saja pergaulan bebas, karena itu pihaknya mendukung sepenuhnya jika pendidikan seks dimasukkan dalam kurikulum, namun harus dibatasi tidak pada semua jenjang pendidikan.
“Materi pendidikan seks itu tidak perlu untuk semua jenjang pendidikan misalnya pada tingkat TK, SD, dan SMP. Saya setuju jika dimasukkan hanya pada kurikulum SMA sederajat,” katanya, di Medan, menanggapi usulan pendidikan seks dimasukkan dalam kurikulum.
Ia berpendapat pendidikan seks yang diajarkan muatannya sangat bermanfaat bagi pengetahuan siswa sejak dini, misalnya saja pergaulan bebas. Ia juga menambahkan dalam pendidikan seks siswa juga diberitahu betapa bahayanya pergaulan bebas yang akhirnya menimbulkan berbagai penyakit.
Dari muatan bahan pendidikan tersebut, lanjutnya, juga akan diperkenalkan jenis-jenis penyakit yang diakibatkan oleh seks bebas. Dengan adanya pendidikan seks itu, siswa bisa mengetahui penyakit-penyakit yang membahayakan akibat pergaulan bebas tersebut.
“Selain itu pendidikan seks juga akan membahas bahayanya menikah di usia dini. Ini tentunya perlu disampaikan pada siswa, mengingat melakukan hubungan di luar nikah lebih banyak bahayanya dari pada amannya,” katanya.
Ia menilai terkait pentingnya pendidikan seks dimasukkan ke dalam kurikulum di Indonesia karena budaya atau kultur Indonesia juga belum secara gamblang menerangkan persoalan tersebut.
Terkait hal tersebut Syaiful mencontek negara-negara penganut sekulerisme, dimana di negara Barat, seks bukan hal tabu atau asing lagi. Malah setiap orang yang sudah dinyatakan dan mengerti seks, maka tidak disalahkan kalau orang itu berbuat seks secara bebas.
“Di negara luar itu, malah diajarkan dan langsung dipraktikkan. Namun di sini pastinya tidak demikian karena kita menganut adat ketimuran,” katanya.
Budaya ketimuran yang seperti apa yang dimaksud. Jika kita telisik lagi sejarah peradaban barat, beberapa dekade yang lalu, seks juga merupakan hal yang masih tabu di dunia barat. Namun karena stimulan yang berkembang di masyarakat terus dilakukan akhirnya sesuatu yang tabu itupun kini telah menjadi hal biasa. Hal tersebut meskipun membutuhkan waktu berpuluh tahun tetap memberikan dampak pada pergeseran nilai moral di masyarakat.
Kalau fakta sejarah saja sudah berkata demikian, jika masa sekarang Indonesia dengan “budaya ketimurannya” ingin memberlakukan pendidikan seks layaknya negara barat yang sekuler, maka jangan salahkan generasi pemuda kita beberapa puluh tahun kemudian akan melakukan hubungan mesum di jalan-jalan seperti yang juga terjadi di barat.
Bahkan saat pendidikan seks belum dimasukkan ke dalam kurikulum saja moral generasi sudah turun dengan maraknya video mesum pelajar, hamil di luar nikah, dan kasus kumpul kebo baik di perkotaan maupun di desa.
Maka bagaimana jadinya jika pendidikan seks sudah masuk kurikulum. Bukan dijadikan sebagai bahan pembelajaran, tetapi bisa jadi pendidikan seks menjadi “ilmu” yang akan digunakan untuk kaum muda terkait “bagaimana cara mengakali agar tak tertular penyakit kelamin dan tidak hamil dengan hubungan seks di luar nikah”.
Kalau sudah demikian siapa yang hendak dipersalahkan? Wallohua’lam

PANDANGAN ISLAM MENGENAI PERGAULAN

Manusia tertakluk untuk memelihara dua bentuk hubungan iaitu hubungan dengan Allah (hablumminallah) dan hubungan sesama manusia (hablumminannas).
Secara fitrahnya, manusia tidak boleh hidup keseorangan , seperti mana Adam a.s yang minta dijadikan teman iaitu Hawa meskipun telah dilimpahi dengan pelbagai kenikmatan dan kesenangan di syurga. Kita saling memerlukan antara satu sama lain dan saling bergantungan untuk meneruskan survival kehidupan.
Dalam Islam, konteks pergaulan adalah cukup luas dan mencakupi segenap aktiviti harian kita seperti dalam urusan jual beli, kerja,belajar,perubatan,penyaksian di mahkamah dan sebagainya.
Kita digalakkan untuk saling mengenali antara satu-sama lain dan ini amat bertepatan dengan firman Allah SWT di dalam Surah Al-Hujurat : ayat 13 yang berbunyi ;
Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan bersuku puak, supaya kamu berkenal-kenalan (dan beramah mesra antara satu dengan Yang lain). Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang Yang lebih taqwanya di antara kamu, (bukan Yang lebih keturunan atau bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha mendalam pengetahuannya (akan keadaan dan amalan kamu).
PERGAULAN ANTARA LELAKI DAN WANITA YANG BUKAN MUHRIM
Sekiranya pergaulan itu berasaskan kepada tujuan mendesak ataupun keperluan, maka ianya dibolehkan. Walau bagaimanapun, dalam masa yang sama, perlu menjaga batas-batas pergaulan sebagaimana yang telah digariskan Islam.
Pandangan yang diberikan oleh Dr. Yusuf Al-Qaradhawi  di dalam Fatawa Muasyirah, Jilid 2 menyebutkan :
”Pada prinsipnya, perhubungan di antara lelaki dna wanita tidaklah ditolak secara total, malahan dibolehkan selagi mana ia bermatlamatkan kebaikan dan atas perkara-perkara yang dibenarkan syarak.. Dan wajib patuhi kehendak dan ajaran Islam serta prihatin tentang akhlak dan adab”.
TATACARA/ ETIKA PERGAULAN MENURUT ISLAM
Sekali lagi ditegaskan, meskipun Islam mengharuskan pergaulan, tetapi ia bukanlah satu kebebasan mutlak namun masih dalam ruang lingkup dan batasan tertentu.
Terdapat beberapa tatacara yang mesti dijaga dalam pergaulan, khususnya antara lelaki dan wanita.
PERGAULAN ANTARA LELAKI DAN WANITA YANG BUKAN MUHRIM
Sekiranya pergaulan itu berasaskan kepada tujuan mendesak ataupun keperluan, maka ianya dibolehkan. Walau bagaimanapun, dalam masa yang sama, perlu menjaga batas-batas pergaulan sebagaimana yang telah digariskan Islam.
Pandangan yang diberikan oleh Dr. Yusuf Al-Qaradhawi  di dalam Fatawa Muasyirah, Jilid 2 menyebutkan :
”Pada prinsipnya, perhubungan di antara lelaki dna wanita tidaklah ditolak secara total, malahan dibolehkan selagi mana ia bermatlamatkan kebaikan dan atas perkara-perkara yang dibenarkan syarak.. Dan wajib patuhi kehendak dan ajaran Islam serta prihatin tentang akhlak dan adab”.
a) Menundukkan pandangan
Katakanlah (Wahai Muhammad) kepada orang-orang lelaki Yang beriman supaya mereka menyekat pandangan mereka (daripada memandang Yang haram), dan memelihara kehormatan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka; Sesungguhnya Allah amat mendalam pengetahuannya tentang apa Yang mereka kerjakan. (An-Nuur : ayat 30)
Tidak melihat aurat / memandang dengan pandangan syahwat / bukan pandangan yang liar.
Pandangan pertama dimaafkan, namun jangan pula disusuli dengan pandangan kedua dan ketiga kerana ianya haram.
b) Menjaga aurat dan kehormatan
Dan Katakanlah kepada perempuan-perempuan Yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang Yang haram), dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali Yang zahir daripadanya; dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya Dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapa mereka atau bapa mertua mereka atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka Yang lelaki, atau anak bagi saudara-saudara mereka Yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang lelaki Yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau kanak-kanak Yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan; dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa Yang tersembunyi dari perhiasan mereka; dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Wahai orang-orang Yang beriman, supaya kamu berjaya. (An-Nuur : ayat 31)
Batasan aurat bersama bukan mahram (ajnabi)
i. Lelaki – antara pusat ke lutut
ii. Wanita – seluruh badan kecuali muka dan tapak tangan
Berpakaian sopan menurut syarak, iaitu tidak nipis sehingga menampakkan warna kulit,  tidak ketat sehingga menampakkan bentuk badan dan tudung dilabuhkan melebihi paras dada. Tidak salah berfesyen asalakan menepati standard piawaian pakaian Islam.
Hayati pemakaian kita di dalam solat. Sebagaimana kita berpakaian sempurna semasa mengadap Allah, mengapa tidak kita praktikkan dalam kehidupan di luar? Sekiranya mampu, bermakna solat yang didirikan berkesan dan berupaya mencegah kita daripada melakukan perbuatan keji dan mungkar.
Elakkan daripada memakai pakaian yang tidak menggambarkan identiti kita sebagai seorang Islam. Hadith Nabi SAW menyebutkan :
” Barangsiapa yang memakai pakaian menjolok mata, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat kelak..” ( Riwayat Ahmad, Abu Dawud, An-Nasai dan Ibnu Majah)
c) Tidak berdua-duaan antara lelaki dan wanita
Tidak berdua-duaan seorang lelakid an wanita melainkan akan hadir di antara keduanya yang ketiga iaitu iblis.
Pertemuan perlulah di tempat awam bukan di kawasan yang tersorok daripada pandangan ramai. Ini penting bagi mengelakkan fitnah dan menghindarkan daripada terpedaya dengan hasutan syaitan supaya melakukan perkara-perkara maksiat.
Hadith Nabi menyarankan :
” Janganlah seorang lelaki berdua-duaan (berkhalwat) dengan wanita kecuali bersama mahramnya (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Mahram yang dibawa perlulah individu yang sudah berakal, baligh dan berupaya mencegah kita daripada melakukan kemungkaran.
d) Tidak melunakkan ucapan dan mengucapkan kata-kata yang baik
Wahai isteri-isteri Nabi, kamu semua bukanlah seperti mana-mana perempuan Yang lain kalau kamu tetap bertaqwa. oleh itu janganlah kamu berkata-kata Dengan lembut manja (semasa bercakap Dengan lelaki asing) kerana Yang demikian boleh menimbulkan keinginan orang Yang ada penyakit Dalam hatinya (menaruh tujuan buruk kepada kamu), dan sebaliknya berkatalah Dengan kata-kata Yang baik (sesuai dan sopan).
(Al-Ahzaab : 32)
Elak perkataan merayu,menggoda ,merangsang keinginan,keji,lucah mahupun perkatan sia-sia/gurauan berlebihan
Lunakkan suara berbeza dengan merendahkan suara . Lunak diharamkan, manakala merendahkan suara adalah dituntut. Merendahkan suara bermakna kita berkata-kata dengan suara yang lembut, tidak keras, tidak meninggi diri, sopan  dan sesuai didengar oleh orang lain. Ini amat bertepatan dan sesuai dengan nasihat Luqman AL-Hakim kepada anaknya yang berbunyi :
“Dan sederhanakanlah langkahmu semasa berjalan, juga rendahkanlah suaramu (semasa berkata-kata), Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keldai” (Surah Luqman : ayat 19)
Penggunaan perkataan yang baik ini perlu dipraktikkan sama ada melalui perbualan secara langsung mahupun platform lain , contohnya melalui SMS, Yahoo Messengger ataupun apa yang ditulis di dalam Facebook kerana ianya menggambarkan keperibadian penuturnya.
Berkait rapat dengan ungkapan yang baik ini, di dalam Al-Quran ada memberikan beberapa bentuk ungkapan yang wajar kita praktikkan dalam komunikasi seharian iaitu:
Qaulan Sadida (An-Nisa’ :9)
Isi pesanan jujur dan benar, tidak ditambah atau dibuat-buat
Qaulan Ma’rufa (An-Nisa : 5)
Menyeru kepada kebaikan dan kebenaran
Qaulan Baligha (An-Nisa’ : 63)
Kata-kata yang membekas pada jiwa
Qaulan Maisura (Al-Isra’ : 28)
Ucapan yang layak dan baik untuk dibicarakan
Qaulan Karima (Al-Isra’: 23)
Perkataan-perkataan yang mulia
e) Tidak bersentuhan antara lelaki dan wanita bukan muhrim
Hadith Nabi SAW :
”Sesungguhnya kepala yang ditusuk besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya.” (Riwayat At-Tabrani dan Baihaqi)
Selain itu, dari Aishah :”Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membait.” (Riwayat Bukhari)
Elakkan bersentuhan, berpegangan, bergesel, bertepuk-tampar dan sebagainya.
f) Tidak mengenakan wangi-wangian atau perhiasan-perhiasan yang boleh menarik perhatian
Hadith Nabi menyebutkan :
”Siapa sahaja wanita yang memakai wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka mencium banunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina..” (Nasa’i, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)
g) Mengawal pergerakan badan
”..dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka..” (An-Nuur :31)
Elakkan dari melakukan gerakan manja atau gerakan yang boleh menarik perhatian orang lain. Bersederhana dalam pergaulan dan jaga adab dan tertib sebagai seorang Islam.
h) Pertemuan hendaklah pada perkara benar-benar perlu, tidak melampau atau kerap
Perlu ada batasan dan limitasi, tidak terlalu bebas.
PENEKANAN ASPEK PERGAULAN DALAM ISLAM ADALAH BERMULA DI AWAL USIA
Dalam perkara ini, Islam menekankannya bermula daripada sistem pendidikan di rumah lagi bagi membiasakan anak-anak memahami dan menghayati serta memprakktikannya dalam kehidupan.
Kaedah pendidikan Islam dalam bab tatacara pergaulan ini  antara lain meliputi:
a) Mengasingkan tempat tidur antara anak lelaki dan wanita yang telah mencapai umur 10 tahun.
b) Mengajarkan pada anak-anak yang telah baligh supaya meminta izin masuk dalam tiga waktu iaitu sebelum Solat Subuh / tengahari dan selepas Isyak (tidak ganggu dan elak lihat aurat)
c) Mengawal aktiviti anak-anak (keluar/ kawan-kawan/internet dan TV)
TIPS-TIPS PERGAULAN YANG CEMERLANG UNTUK DIPRAKTIKKAN
Tips yang mungkin bermanfaat untuk dikongsikan dalam amalan pergaulan supaya disenangi adalah :
a) Bersangka baik – elakkan bersangka buruk kerana ia menhjadi punca permusuhan
b) Murah dengan senyuman – tidak memerlukan modal dan dari aspek kesihatan, kajian mendapati kita hanya menggunakan 17 otot muka sewaktu senyum berbanding 43 otot sewaktu mengerutkan dahi (rahsia awet muda)
c) Lahirkan simpati dan empati – turut berdukacita dengan musibah yang menimpa kawan-kawan dan cuba meletakkan diri di tempat mereka.
d) Sebarkan salam – tidak terbatas kepada orang yangdikenali sahja tetapi kepada semua
e) Pamerkan kasih sayang – saling membantu, mengambil berat dsb
f) Latih diri ingat nama kawan  -  insan lain akan merasa dihargai
g) Hormati pandangan pihak lain – sekalipun tidak bersetuju, cuba raikan atau bangkang dengan cara yang penuh berhikmah
h) Minta maaf dan sedia memaafkan – meminta maaf dan mengakui kesalahan tidak akan menjadikan diri kita hina malah kita menjadi lebih mulia. Bersedia memaafkan orang lain pada bila-bila masa sahaja. Siapa kita untuk tidak memaafkan kesalahan orang lain sedangkan Allah itu maha Pemaaf (Al’Afuwwu) dan Nabi juga sentiasa memafkan kesalahan umatnya.
i) Tepati janji – salah satu tanda orang munafiq ; apabila berjanji tidak menepati
j) Doakan kebahagiaan sahabat dan doakan semoga persahabatan dipelihara Allah – antara amalan doa yang boleh diamalkan adalah Doa Rabitah (di dalam Al-Ma’thurat).  Ketika membaca doa tersebut, bayangkan wajah  insan-insan yang disayangi, mudah-mudahan Allah akan sentiasa mempertautkan hati antara kita.
Elakkan :
a) Menyakiti hati orang lain
b) Gurauan melampaui batas
c) Memperkecilkan orang lain
d) Bercakap kasar (sekalipun bergurau)
e) Mempamerkan riak wajah tidak selesa atau tidak suka
KESIMPULAN
a) Bergaullah dengan cara yang baik dan mengikut batasan syarak kerana apa yang dianjurkan Islam adalah untuk maslahah atau kebaikan kita juga.
b) Ikhtilat yang diharamkan seperti bercouple, berdating,bersentuhan dan sebagainya wajar dihindari.
c) Sekiranya kita menjaga Allah, Allah akan menjaga dan memelihara diri kita.
d) Pilih kawan yang baik (Manusia itu mengikut agama kawannya)

Selasa, 18 Oktober 2011

Seks Bebas Bagi Remaja “Akidah Dan Ahklak Yang Di Tinggalkan” Berbahaya !!!!


Di zaman yang sedang serba sulit seperti saat ini kebebasan dan keterbukaan semakin di luar batas, seperti tidak adalagi pembatasan positif yang berarti. Semua pola dan tingkah lagu masyarakat hampir sudah tidak memperhatikan lagi nilai-nilai norma akidah dan ahklak. Semua dianggap kuno dan tidak modern. Semua pendidikan dan pengetahuan tentang kerohanian yang di dapat dari bangku sekolah maupun perkuliahan sudah tidak jelas lagi. Semua nasehat dan pencerahan yang disampaikan oleh banyak guru dan ulama maupun pemuka agama lainnya sudah tidak di anggap lagi. Sungguh menyedihkan di zaman sekarang ini situasinya…
Dari tingkat anak-anak sampai dengan dewasa tentang pelaksanaan moral akidah dan ahklak sudah tidak lagi berjalan baik kenyataannya. Dari tingkat masyarakat menengah kebawah sampai dengan kalangan atas bahkan pejabat penting lainnya yang ada di negeri ini, pelaksanaan moral akidah dan ahklak sudah jauh ditinggalkan. Ini banyak bukti yang terjadi di era modern saat ini, khususnya di negeri yang indah ini.
Kali ini kita akan mencoba membuka kedua mata kita untuk meneropong gejolak kebebasan yang sudah diluar ambang batas, khususnya kebebasan yang terjadi di kalangan remaja dan anak-anak di usia sekolah. Hal ini perlu kita amati dan perhatikan seksama, maksud dan tujuannya adalah untuk bisa kita waspadai dan kita bisa ambil kesimpulan positifnya, untuk bisa kita jadikan filter positif di dalam lingkungan keluarga kita sendiri, yaitu sebagai kontrol dan pembatas dari gejolak negatif yang dialami remaja atau anak-anak kita di dalam lingkungan keluarga. Yang akan kita kupas kali ini adalah tentangPengaruh Seks Bebas Terhadap Kehidupan Remaja Di Usia Sekolah.
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.
Masalah remaja sudah menjadi suatu masalah yang cukup pelik. Hal ini dikarenakan dampaknya yang cukup besar bagi perkembangan lingkungan masyarakat. Masalah remaja yang marak akhir-akhir ini diantaranya adalah penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, tawuran atau perkelahian antar pelajar, dan juga pergaulan bebas. Usia remaja memang saatnya dimana seorang anak memasuki masa pubertas.

13086934261657910200
Bahaya Besar Bagi Remaja Yang Bebas Melakukan Praktek Seks Bebas Di Usianya
pubertas” berasal dari bahasa Latin, yang berarti usia menjadi orang; suatu periode di mana anak dipersiapkan untuk mampu menjadi individu yang dapat melaksanakan tugas biologis berupa melanjutkan keturunannya.
Dalam periode ini, terdapat perubahan-perubahan yang bersifat biologis dan psikologis. Hal yang demikian ini dipengaruhi oleh daya tarik seksual atau “sex appeal.” Perilaku sebagai bagian dari ciri Pubertas ini ditunjukkan dalam sikap, perasan, keinginan, dan perbuatan-perbuatan. Lebih-lebih dalam persahabatan dan ”cinta”. Rasa bersahabat sering bertukar menjadi senang. Ketertarikan pada lain jenis suka “loncat-loncatan” atau “cinta monyet” yang ditandai dengan adanya hubungan pacaran di kalangan remaja.
Organ-organ seks yang telah matang juga menyebabkan remaja mendekati lawan seks. Ada dorongan-dorongan seks dan kecenderungan memenuhi dorongan itu, sehingga kadang-kadang dinilai oleh masyarakat tidak sopan yang lebih cenderung kepada nafsu birahi berlebihan.
***
“Pergaulan bebas dikalangan remaja Pangkalpinang memprihatinkan. Puluhan anak-anak yang berstatus pelajar SMP hinga SMA menjadi pekerja seks komersial (PSK). Perlu penangan yang holistik dan lintas sektoral mengatasi persoalan pelacuran pelajar ini.
“Kalau sudah sampai 50 orang lebih itu sudah bisa dikatakan cukup parah. Dari situ saja kita sudah bisa menggambarkannya. Apalagi kita lihat malam hari di atas jam 9, masih banyak anak usia sekolah yang berkeliaran di Taman Merdeka, warnet, dan tempat lainnya,” kata Walikota Pangkalpinang, Zulkarnain Karim, Kamis (12/5/2011) saat pertemuan permasalahan pergaulan bebas anak usia sekolah di Pangkalpinang.
Kegetiran terhadap pergaulan bebas dan prostitusi pelajar diungkapkan Wakil Kepala Polres Pangkalpinang, Kompol Rudi Purwiyanto.
Pengaruh tekhnologi turut serta menyeret pelajar ke pergaualan bebas. Tekhnologi informasi, kata Rudi membuat anak terlepas pengawasannya dari orang tua maupun sekolah.
“Pergaulan bebas saat ini sudah tidak ada batasnya lagi. Dunia maya menyebabkan terjadinya pergaulan bebas. Komunikasi bisa melalui handphone, bahkan banyak handphone mereka yang berisi hal-hal yang tidak senonoh. Hal ini dengan mudah mereka dapatkan,” papar Rudi Purwiyanto yang hadir dalam pertemua di Rumah Dinas Walikota Pangkalpinang itu.
***
Tingginya kasus penyakit Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome(HIV/AIDS), khususnya pada kelompok umur remaja usia sekolah, salah satu penyebabnya akibat pergaulan bebas. Hasil penelitian di 12 kota di Indonesia termasuk Denpasar menunjukkan 10-31% remaja yang belum menikah sudah pernah melakukan hubungan seksual.
Maka tidaklah diherankan lagi sebagian remaja di Bali sudah tidak memiliki rasa malu tentang perilaku seperti itu, hal ini juga sering adanya dampak negati dari pengaruh dunia wisata yang kian berkembang di Bali, terutama terbawanya budaya barat yang masuk di masyarakat Bali semakin menguat, khususnya tentang pergaulan bebas dalam pelampiasan sexsualitas.
Di kota Denpasar dari 633 pelajar Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA) yang baru duduk di kelas II, 155 orang atau 23,4% mempunyai pengalaman hubungan seksual.
Mereka terdiri atas putra 27% dan putri 18%. Data statistik nasional mengenai penderita HIV/AIDS di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 75% terjangkit hilangnya kekebalan daya tubuh pada usia remaja.
Demikian pula masalah remaja terhadap penyalahgunaan narkoba semakin memprihatinkan.Berdasarkan data penderita HIV/AIDS di Bali hingga Pebruari 2005 tercatat 623 orang, sebagian besar menyerang usia produktif. Penderita tersebut terdiri atas usia 5-14 tahun satu orang, usia 15-19 tahun 21 orang, usia 20-29 tahun 352 orang, usia 30-39 tahun 185 orang, usia 40-49 tahun 52 orang dan 50 tahun ke atas satu orang.
semakin memprihatinkan penderita HIV/AIDS memberikan gambaran bahwa, cukup banyak permasalahan kesehatan reproduksi yang timbul diantara remaja. Oleh sebab itu mengembangan model pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja melalui pendidik (konselor) sebaya menjadi sangat penting.
“Pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja menjadi model pemberdayaan masyarakat yang bertujuan menumbuhkan kesadaran dan peranserta individu memberikan solusi kepada teman sebaya yang mengalami masalah kesehatan reproduksi”.
Pelatihan Managemen tersebut diikuti 24 peserta utusan dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali berlangsung selama empat hari.
Belum lama ini ada berita seputar tentang keinginan sekelompok masyarakat agar aborsi dilegalkan, dengan dalih menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia. Ini terjadi karena tiap tahunnya peningkatan kasus aborsi di Indonesia kian meningkat, terbukti dengan pemberitaan di media massa atau TV setiap tayangan pasti ada terungkap kasus aborsi. Jika hal ini di legalkan sebgaimana yang terjadi di negara-negara Barat akan berakibat rusaknya tatanan agama, budaya dan adat bangsa. Berarti telah hilang nilai-nilai moral serta norma yang telah lama mendarah daging dalam masyarakat. Jika hal ini dilegal kan akan mendorong terhadap pergaulan bebas yang lebih jauh dalam masyarakat.
Orang tidak perlu menikah untuk melakukan hubungan seks. Sedangkan pelepasan tanggung jawab kehamilan bisa diatasi dengan aborsi. Legalisasi aborsi bukan sekedar masalah-masalah kesehatan reproduksi lokal Indonesia, tapi sudah termasuk salah satu pemaksaan gaya hidup kapitalis sekuler yang dipropagandakan PBB melalui ICDP (International Conference on Development and Population) tahun 1994 di Kairo Mesir.
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami ; penderitaan kehilangan harga diri (82%), berteriak-teriak histeris (51%), mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%), ingin bunuh diri (28%), terjerat obat-obat terlarang (41%), dan tidak bisa menikmati hubungan seksual (59%).
Aborsi atau abortus berarti penguguran kandungan atau membuang janin dengan sengaja sebelum waktunya, (sebelum dapat lahir secara alamiah). Abortus terbagi dua;
Pertama, Abortus spontaneus yaitu abortus yang terjadi secara tidak sengaja. penyebabnya, kandungan lemah, kurangnya daya tahan tubuh akibat aktivitas yang berlebihan, pola makan yang salah dan keracunan.
Kedua, Abortus provocatus yaitu aborsi yang disengaja. Disengaja maksudnya adalah bahwa seorang wanita hamil sengaja menggugurkan kandungan/ janinnya baik dengan sendiri atau dengan bantuan orang lain karena tidak menginginkan kehadiran janin tersebut.
***

1308693541280056151
Kehamilan Diluar Nikah Banyak Menjangkit Dikalangan Remaja Saat Ini
Sangatlah jelas pengaruh pergaulan bebas yang diluar ambang batas memiliki konteks negatif kuat dikalangan remaja saat ini. Disinilah tugas berat yang harus dipikul oleh para orang tua lebih bisa memperhatikan perilaku remajanya di lingkungan keluarga dan lingkungan sehari-hari dalam pergaulannya. Kontrol seringlah dilakukan dengan di imbangi adanya mengarahan yang positif tentang dampak-dampak negatif dalam pergaulan bebas, khususnya tentang pengetahuan seks dan narkoba. Bimbing serta arahkan terus kepada pendidikan kerohanian yang lebih kuat untuk pagar pelindung dirinya bagi remaja-remaja tercintanya.
Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang jatuh cinta, orangtua hendaknya bersikap seimbang, seimbang antar pengawasan dengan kebebasan. Semakin muda usia anak, semakin ketat pengawasan yang diberikan tetapi anak harus banyak diberi pengertian agar mereka tidak ketakutan dengan orangtua yang dapat menyebabkan mereka berpacaran dengan sembunyi-sembunyi. Apabila usia makin meningkat, orangtua dapat memberi lebih banyak kebebasan kepada anak. Namun, tetap harus dijaga agar mereka tidak salah jalan. Menyesali kesalahan yang telah dilakukan sesungguhnya kurang bermanfaat.
Penyelesaian masalah dalam pacaran membutuhkan kerja sama orangtua dengan anak. Misalnya, ketika orangtua tidak setuju dengan pacar pilihan si anak. Ketidaksetujuan ini hendaknya diutarakan dengan bijaksana. Jangan hanya dengan kekerasan dan kekuasaan. Berilah pengertian sebaik-baiknya. Bila tidak berhasil, gunakanlah pihak ketiga untuk menengahinya. Hal yang paling penting di sini adalah adanya komunikasi dua arah antara orangtua dan anak. Orangtua hendaknya menjadi sahabat anak. Orangtua hendaknya selalu menjalin dan menjaga komunikasi dua arah dengan sebaik-baiknya sehingga anak tidak merasa takut menyampaikan masalahnya kepada orangtua.
Sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk tidak tergoda pola hidup seks bebas, kalau terus-menerus mengalami godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu saat akan tergoda pula untuk melakukannya. Godaan semacam itu terasa lebih berat lagi bagi remaja yang memang benteng mental dan keagamaannya tidak begitu kuat. Saat ini untuk menekankan jumlah pelaku seks bebas-terutama di kalangan remaja-bukan hanya membentengi diri mereka dengan unsur agama yang kuat, juga dibentengi dengan pendampingan orang tua dan selektivitas dalam memilih teman-teman. Karena ada kecenderungan remaja lebih terbuka kepada teman dekatnya ketimbang dengan orang tua sendiri.
Selain itu, sudah saatnya di kalangan remaja diberikan suatu bekal pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah, namun bukan pendidikan seks secara vulgar. Pendidikan Kesehatan Reproduksi di kalangan remaja bukan hanya memberikan pengetahuan tentang organ reproduksi, tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, seperti penyakit menular seksual dan sebagainya. Dengan demikian, anak-anak remaja ini bisa terhindar dari percobaan melakukan seks bebas. Dalam keterpurukan dunia remaja saat ini, anehnya banyak orang tua yang cuek seperti tidak mau tahu saja terhadap perkembangan anak-anaknya. Kini tidak sedikit banyak orang tua dengan alasan sibuk karena termasuk tipe “jarum super” alias jarang di rumah suka pergi, lebih senang menitipkan anaknya di babby sitter.
Ini adalah tugas para orang tua, masyarakat dan pemerintah untuk lebih mengedepankan lagi adanya pendidikan dan pengetahuan tentang seks dikalangan remaja yang harus di imbangi adanya pendidikan dan pengetahuan keagamaan yang lebih mengikat. Hal ini sangatlah perlu untuk acuan dan filter bagi mental para remaja didalam pengetahuan akidah dan ahklaknya. Pendidikan dan pengetahuan keagamaan harus di nomor satukan lagi di lingkungan sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Karena saat ini pendidikan yang berjalan di sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya lebih terpokus kepada pelajaran matematika, bahasa ingris, komputerisasi dan lainnya sebagainya yang kurang memperhatikan adanya pengimbangan pendidikan dan pengetahuan akidah dan ahklak itu sendiri.
Firman Allah :
” Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.” ( QS 17:31 ). Banyak calon ibu yang masih muda beralasan bahwa karena penghasilannya masih belum stabil atau tabungannya belum memadai, kemudian ia merencanakan untuk menggugurkan kandungannya.

Padahal ayat tersebut telah jelas menerangkan bahwa rezeki adalah urusan Allah sedangkan manusia diperintahkan untuk berusaha. Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh semua orang. Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan menyelamatkan semua orang.
Islam memberikan ganjaran dosa yang sangat besar terhadap pelaku aborsi. Firman Allah: “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena sebab-sebab yang mewajibkan hukum qishash, atau bukan karena kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara keselamatan nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara keselamatan nyawa manusia semuanya.” (QS 5:32 )
Oleh sebab itu aborsi adalah membunuh, membunuh berarti melakukan tindakan kriminal dan melawan terhadap perintah Allah. Al-Quran menyatakan: “Adapun hukuman terhadap orang-orang yang berbuat keonaran terhadap Allah dan RasulNya dan membuat bencana kerusuhan di muka bumi ialah: dihukum mati, atau disalib, atau dipotong tangan dan kakinya secara bersilang, atau diasingkan dari masyarakatnya. Hukuman yang demikian itu sebagai suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan di akhirat mereka mendapat siksaan yang pedih.” (QS 5:36)”

Artis Indonesia Rentan Ancaman HIV/AIDS

Kehidupan artis yang sarat dengan dunia gemerlap di ibukota Jakarta, pergaulan luas dan bebas, ketidaksiapan menghadapi ketenaran atau kejatuhan dalam karirnya, sering kali dikaitkan dengan narkoba dan ancaman HIV/AIDS.

Tompi, penyanyi jazz yang juga berprofesi sebagai dokter, mengungkapkan, kalangan artis adalah bagian dari masyarakat yang cukup rentan terjangkit HIV/AIDS meski hingga saat ini belum pernah terungkap secara gamblang adanya artis yang mengidap HIV/AIDS.

''Rentan ini dalam arti mereka terpapar dengan hal-hal yang menulari yakni lewat seks bebas, obat-obatan terlarang lewat jarum suntik,'' katanya.

Tompi mengatakan kendati tidak semua artis akrab dengan narkoba lewat jarum suntik ataupun seks bebas, namun lingkungan memungkinkan adanya pengaruh itu merasuk dalam kehidupan mereka.

''Tidak semua artis mengonsumsi narkoba kan, tidak semua melakukan seks bebas. Tapi memang kita sama-sama tahu bahwa ada beberapa di antara kami ini yang masih terlibat dengan hal-hal tersebut,'' ujarnya.

Menurut pelantun lagu Selalu Denganmu ini, kehidupan yang akrab dengan jarum suntik dan seks bebas di kalangan artis biasanya berawal dari konsumsi alkohol. Kebiasaan dugem dan minum-minuman keras sampai mabuk sambil nongkrong di bar biasanya yang mendorong mereka terjerumus ke dunia obat-obatan dan seks bebas.

''Ketika mereka mabuk dan akhirnya tidak sadar, setelah itu tidak tahu lagi melakukan apa saja. Di situ mulai penggunaan drugs biasanya jadi tidak bisa terhindarkan,'' katanya.

Ronal Surapradja mengungkapkan, kehidupan artis, baik penyanyi, musisi, bintang film, atau artis sinetron memang tidak bisa dipungkiri sering kali dikaitkan dengan gaya hidup bebas, alkohol, dan minuman keras. Namun hal itu bergantung pula pada masing-masing individu dalam menyikapinya.

"''tereotipe artis memang biasanya tidak pernah jauh dari tiga hal itu, tapi sebenarnya kalau kita tinggal di keluarga yang harmonis, lingkungan yang hidup sehat, dan dekat dengan Tuhan maka sebenarnya kita bisa menjauhkan diri dari bahaya HIV/AIDS,'' katanya.

Peran keluarga dan orang-orang terdekat, menurut Ronal sangat penting dalam membentuk jiwa dan karakter seseorang termasuk kalangan artis. Dari pengalamannya pribadi, kedekatan dengan orang tua mendorong dia untuk menjauhi hal-hal yang negatif.

''Orang tua gue tidak pernah mencontohkan hal-hal semacam itu. Mereka juga tidak pernah melarangku melakukan ini dan itu, tapi karena aku belajar dan melihat keseharian mereka yang positif maka secara tidak langsung aku menirunya juga," ujar pria asal Bandung, Jawa Barat, itu.

Iga Mawarni, yang juga memiliki pergaulan luas di kalangan penyanyi, musisi, dan seniman, mengatakan, tidak mudah menjauhkan narkoba dari kalangan artis ataupun seniman. Hal ini karena masih ada sebagian di antara mereka yang mengonsumsi narkoba untuk kepentingan mencari inspirasi atau membangkitkan emosi yang tinggi untuk menciptakan karya, baik musik maupun yang lainnya. ''Ada beberapa orang yang kurang percaya diri lantas berpikiran bahwa kreativitas dan imajinasinya akan muncul dengan dahsyat ketika mengonsumsi narkoba, terutama dengan jarum suntik ya. Mereka inilah yang sangat rentan terhadap penularan HIV/AIDS,'' katanya.

Ia mengungkapkan anggapan itu akhirnya menjadi kegiatan yang dilakukan berulang-ulang, yakni terus-menerus mengonsumsi narkoba demi membangkitkan imajinasi dan adrenalin untuk menciptakan sebuah karya yang hebat, serta mengesampingkan logika murni dalam berkarya.

''Apalagi misalnya kalau sedang dikejar deadline produksi album baru padahal belum ada ide untuk membuat lagu, biasanya seniman itu yang larinya ke narkoba,'' kata ibu satu anak itu.

Artis Muda

Dalam pengamatannya, artis-artis mudalah yang paling rentan terjerumus ke narkoba dan seks bebas. Banyaknya bermunculan grup band baru, persaingan di bidang musik yang sangat ketat, dan ketidakmampuan untuk menerima ketenaran yang tiba-tiba bisa saja menyeret seseorang terjerumus ke dunia obat-obatan terlarang.

''Bicara persaingan band-band baru, mereka masih ABG (anak baru gede) yang masih memburu popularitas, belum berpikir positioning, biasanya adalah kalangan rentan apalagi bila kondisi keluarga dan lingkungan sekitarnya tidak mendukung terciptanya emosi yang stabil dan pemahaman yang lengkap tentang narkoba dan seks bebas,'' katanya prihatin.

Ronal menilai sangat penting bagi artis untuk membekali pengetahuan seputar virus mematikan itu.

Menurut dia, dengan kesadaran sendiri seharusnya para artis sudah membekali diri dengan pengetahuan tentang HIV/AIDS karena kehidupan mereka jauh dari ancaman terjangkit virus tersebut.

''Sebenarnya tidak hanya artis ya, semua orang seharusnya well informed tentang apa itu HIV/AIDS karena penting untuk menjaga diri sendiri dari resiko tertular,'' tambahnya.

Mantan VJ MTV Rianti Cartwright mengungkapkan pengetahuan tentang HIV/AIDS sangat penting bagi dia sebagai seorang entertainer. Dengan pemahaman yang benar maka seseorang bisa lebih berhati-hari dalam bersikap dan pergaulan sehari-hari. Rianti mengatakan, dengan adanya pengetahuan yang cukup, ia bisa mengetahui bagaimana memperlakukan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).

Ia mencontohkan pada dirinya sendiri ketika masih menjadi pembawa acara stasiun televisi MTV pernah mewawancarai ODHA.

Karena ia tahu penularan HIV/AIDS hanya bisa dilakukan melalui melalui cairan tubuh, akhirnya dia tidak gentar saat berhadapan dengan mereka. ''Saya tidak takut berjabat tangan dan pelukan dengan penderita AIDS. Karena memang saya tahu tidak akan tertular semudah itu,'' katanya.

Hal senada juga diungkapkan aktor muda Christian Sugiono. Ketika mengetahui bahwa teman akrabnya semasa di Jerman menderita AIDS, dia tidak serta merta kaget. ''Saya sudah tahu cara penularannya. Makanya tidak terlalu memikirkan hal tersebut,'' ungkapnya. (klc/net)

Bagaimana cara kita untuk menghindari pergaulan bebas?


Mendekatkan diri dan memperbanyak falsafah keagamaan di dalam diri kita
mengendalikan diri dan menjauhkan dari coba2.. nanti ketagihan
  • Cara menghindari "pergaulan bebas":

    1. Bergaullah hanya dengan orang2 yang taat beragama kelompok muda mudi dalam peribadatan atau teman2 sekolah / kuliah yang taat beribadat.
    2. Jangan pulang kerumah melebihi jam 9 malam
    3. Jangan coba menonton blue film atau baca majalah porno
    4. Jangan baca roman picisan / stensilan
    5. Perbanyak amal ibadah dan menuruti nasihat Ortu
    6. Isi kegiatan waktu senggang dengan berolah raga atau membaca buku2 yang bermutu.

    Gitu aja deh....semoga bermanfaat..
  • Bergaul sih bebas bebas aja, Boleh saja kita bergaul bebas kenapa mesti dihindari. Yang harus dihindari adalah tindakannya menghalalkan segala cara. Disini diperlukan sikap tegas kita untuk memilah milih tindakan mana yang benar dan mana yang salah. Selama kita punya sikap, tindakan kita pasti benar dan tidak perlu menghindari pergaulannya. Contoh, kita bergaul bebas dengan maling. selama tindakan kita tidak melalukan perbuatan nyolong dan tidak berbuat nyolong itu suatu tindakan yang baik, otomatis sejuta teman maling kita akan menghindari kita, karena kita tidak sama dengan mereka.
  • yang penting tuh niatnya.seperti saya berada di lingkungan perokok kalau saya tidak bisa mengendalikan diri pasti saya ikut merokok.tapi karena emang ga niat maka tidak ketularan.samahalnya dengan pergaulan bebas yang keliatannya enak seperti candu.selama kita berbekal iman yg kuat,selalu mendekatkan diri dengan Tuhan,takut akan dosa,dan takut malu karena takut hamil diluar nikah maka anda tdk akan pernah terjerumus dalam pergaulan bebas.sebisa mungkin lakukan kegiatan positif dengan teman2 anda maupun pacar anda.misalnya mengembangkan hobby.jalan2 bareng2 orang banyak.belajar bersama,makan bersama.yg penting jangan berduaan ditempat sepi.
    • 10 bulan lalu
  • iman yang kuat,
    agama bukan hanya tahu tapi harus dipahami,
    mengikuti nasehat dan saran orang tua karena tidak ada orang tua yang ingin anaknya celaka,
    menjauhi pertemanan khususnya mereka yang memang menjalani sex bebas,
    mencari kegiatan positif dan teman2 yang giat melakukan hal2 positif...
    terakhir jangan de nonton film blue suka ga tahan
    • 10 bulan lalu
    0
  • harus py iman, dan patuh trhdp ortu, serta berfikir positif..sellalu bersyukur..ini adalah salah satu pola menuju ikhlas..
    iman = setiap tindakan, prilaku, aktifitas kt didasarkn pada ajaran agama, beruntung jika kita tau mana yang baik dan mana yang buruk, serta ingat akan Tuhan yang tak pernah terlelap wlo sedetik
    patuh= mndengar, mntaati kepada orang yng lebih tua(berpengalaman). krn kt sadar mrk start lebih dulu.
    positif= bertindak rasional dan logika
    syukur= sllu berterimakasih akan ksmpatn yang diberikan, dan bgmn kt memanfaatkan dg baik ksempatan trsbt(hidup)
    iklas= ktenangan dan kdamaian hati.
    'dlm diri anak Adam ada segumpal daging. Bila ia baik maka baiklah jasadnya, dan bila ia buruk maka buruklah jasadnya. ingat ia adalah HATI'
  • kalau pergaulan bebas dikonotasikan sebagai hal yg negatif, menghindarinya ya nyadar aja gak usah ikutin pergaulan bebas supaya gak ngerugiin diri sendiri.

    ikutin aja pergaulan yg berkonotasi positif, kayak olah raga, forum/seminar, wirid, de_el_el...

Bahaya Pergaulan Bebas


Semakin tingginya frekuensi arus globalisasi di era industrialisasi yang sudah mengglobal serta arus modernisasi dan sekularisasi sangat berpengaruh besar terhadap pergaulan bebas dengan lain jenis (kumpul kebo), baik di perkotaan maupun di pedesaan.
Kondisi semacam ini juga sangat mempengaruhi terhadap ideologi masyarakat, sehingga ada sebagian mereka beranggapan, kalau tidak bergaul dengan selain jenis maka di nilai ketinggalan zaman. Inilah salah satu dampak arus globalisasi. Oleh karena itu, dalam kondisi semacam ini manusia di tuntut untuk lebih berhati-hati dalam bertindak.
Kalau kita lacak secara fenominal bahwa pergaulan di masa sekarang- di berbgai tempat-khususnya di perkotaan- seakan-akan sudah menjadi bagian kultur yang di akui keberadaannya dan tidak bisa di hindari lagi, bahkan di anggap hal yang biasa-bisa oleh kalangan remaja.
Padahal kalau di lihat di lapangan, pergaulan ini sangat meresahkan masyarakat, bahkan kalau kalangan remaja terus di biasakan hal semacam ini tanpa ada kesadaran dan pendidikan yang berorientasikan pada moral maka bagaimana dengan bangsa yang akan datang.
Sangat tragis, ternyata pergaulan bebas itu tidak hanya sebatas bergaul melainkan terkadang mendorong untuk melakukan hal yang lebih tidak di sukai oleh agama, seperti, bercumbu rayu, berciuman dan bahkan terjebak dalam perzinahan. Oleh karena itu, tanpa ada sekat-sekat pembatasan antara wanita dan laki-laki yang bukan muhrim maka dampak dan bahayanya seperti itu.
Kalau dalam ajaran islam, pergaulan bebas itu tidak di perbolehkan, bahkan melihat wanita yang bukan muhrim tanpa ada maksud-maksud yang di perbolehkan jug tidak boleh. Semisal saling melihat dan lainnya. Karena hal itu merupakan awal untuk melangkah pada garis selanjutnya seperti janjian dsb. Islam membolehkan bergaul dengan wanita yang bukan muhrimnya apabila ada alasan yang tepat menurut syariat, seperti ingin mengawini, karena sebelumnya di anjurkan melihat si wanita itu, cocok tidaknya.
Di masa sekarang, di Barat, hususnya di Eropa, pergaulan bebas sangatlah dominan bahkan homo dan lesbian sudah menjadi bagian kultur mereka. Ini tidak asing lagi di mata mereka, tapi ini sangat meresahkan masyarakat di sana sebab kasus aborsi di sana makin hari makin meningkat. Ini adalah gambaran dari pengaruh dan bahaya pergaulan bebas.
Secara mendasar ternyata hal semacam ini karena kebebasan di artikan bebas secara mutlak tanpa ada butir-butir aturan yang menjaga jarak antara mereka. Di sadari atau tidak kita harus menjaga jarak dalam pergaulan terutama pergaulan dengan lain jenis. Semoga Allah melindungi kita. Amin